This is a Brave Rewards publisher verification file. Domain: ngopot.com Token: f56aa6c52b6a82e66c66d9aa78a62d5b8dfcd55a326f2e64e63e502024be1626

Type something and hit enter

author photo
By On
Gimana, sudah merasa bosan belum dikarantina di rumah masing-masing gara-gara virus corola semakin menggila dan menumbangkan banyak manusia di muka bumi ini? Kalau aku sendiri sih jangankan gara-gara virus corola, gara-gara libur hari sabtu minggu saja rasanya sudah bosan dan pengen kembali ketemu hari kerja agar bisa trading saham lagi. 

Mumpung lagi dirumah saja selama masa karantani, alangkah baiknya bila waktu yang ada digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat agar tidak bosan dan stress. Salah satunya dengan menonton film-film yang ada dikoleksi kalian masing-masing. Aku sendiri gara-gara di karantina seperti sekarang ini aku jadi suka film horor, apalagi saat ditonton dengan adek-adek sepupu yang masih kecil-kecil itu rasanya seru-seru seram. Selain film horor aku juga masih sempat nonton banyak film selama masa karantina ini, dan salah satu film yang sudah aku tonton adalah film karya Aris Nugraha yang berjudul Bike Boyz.

Poster Bike Boyz via bandungkita.id
Dari judulnya sendiri Bike Boyz seperti judul film barat ya, tapi nyatanya ini adalah film Indonesia dan film ini sebenernya sudah tayang di bioskop pada 14 November 2019 lalu ini ternyata baru aku tau keberadaanya setelah aku membuka situs website donlot dan streaming film langgananku sejak dari jaman dulu. 

Setelah nonton film ini dan aku cari posternya di gugel ternyata aku juga baru tau kalau sutradara yang membuat film ini adalah Aris Nugraha yang juga merupakan sutradara dari film Bajaj Bajuri dan juga film yang tahun 2019 kemarin juga tayang yaitu film Preman Pensiun yang sebenernya filmnya sendiri belum aku tonton meskipun sudah aku donlot dari sejak lama. 

Film yang ringan & unik dengan teknik dialog yang bersahut-sahutan antar satu adegan dengan adegan lain meskipun berbeda scene

Kenapa aku tertarik untuk menulis sedikit soal film ini adalah saat aku nonton dan aku baru sadar ternyata film ini memiliki teknik pembuatan yang unik dan aku baru tau ternyata itu juga merupakan teknik pembuatan film khas dari Aris Nugraha yang dia sebut dengan teknik Dialog Bersahutan antar satu adegan yang dengan adegan lain yang berbeda scene. 

Menurut Aris seperti dikutip dari Kumparan.com, teknik sahut-sahutan itu memang baru ia terapkan belakangan meskipun sebenarnya sudah diterapkan juga di film sebelumnya yaitu Bajaj Bajuri. 

Selain teknik dialog bersahutan, para pemain di film Bike Boyz juga tidak ada yang memiliki nama besar. Rata-rata pemain dalam film ini tidak terkenal karena memang yang diutamakan dari film ini adalah lokalitasnya yaitu ciri khas daerah dimana film ini berlatar. 

Meskipun tidak ada aktor terkenal dalam film ini tapi untuk urusan akting film ini tetap diserahkan kepada salah satu aktor kawakan yaitu Epy Kusnandar sang mantan preman yang sudah kita kenal di film Aris Nugraha sebelumnya.. 

Aku akui film ini berhasil menyajikan sebuah film yang ringan namun berkesan. Ringan karena jalan cerita yang digarap tidak berat, jalan cerita memang seperti halnya apa yang terjadi dalam kehidupan kita yaitu tentang kehidupan anggota komunitas pencinta vespa di kota Bandung dengan segala lika-liku kehidupan mereka. Berkesan karena aku baru ngeh ternyata teknik dialog sahut bersahutan bisa membuat film jadi lebih asik, karena setiap perkataan di setiap adegan itu seperti dibuat nyambung meskipun sebenernya tidak, dan itu terdengarn lucu buatku. 



Kemampuan untuk menampilkan ciri khas lokal masyarakat Sunda juga terasa seperti halnya di film  sebelumnya yaitu film Preman Pensiun atuapun di film Bajaj Bajuri yang betawi banget dan kental akan unsur betawinya. 

Tapi satu hal yang menjadi catatanku pribadi dari film ini adalah endingnya, dimana sang bos kok pergi begitu saja dan ternyata ada teroris di film seringan ini. Jujur aku rada kecewa setelah tau kok teroris masuk dalam film seringan ini, harusnya menurutku tidak usah ada teroris tapi bisa diganti yang lain yang juga ringan.  

Buat pembaca yang belum pernah menonton film ini aku sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton apalagi disaat kegiatan hanya dirumah doang seperti sekarang ini. Biar gak bosen bisalah marathon streaming film-film Indonesia di platform andalan pembaca. 

0 comments

Barangkali ada kekurangan dari tulisan ini silahkan tambahkan di kolom komentar untuk berdiskusi.