This is a Brave Rewards publisher verification file. Domain: ngopot.com Token: f56aa6c52b6a82e66c66d9aa78a62d5b8dfcd55a326f2e64e63e502024be1626

Type something and hit enter

author photo
By On
Jangan pernah heran kenapa kok banyak orang yang pengen jadi PNS, apalagi mereka-mereka yang kerja sebagai guru, terutama guru honorer baik di sekolah dasar ataupun di sekolah menengah. Kalau dari cerita-cerita temen yang ngajar di sekolah dasar ada yang dibayar haya 150rb perbulan. Sedangkan beberapa guru yang ngajar di SMP ataupun SMA dibayar perjam pelajaran. Jadi semakin banyak jam pelajaran mereka di suatu sekolah maka duit yang mereka terima juga otomatis lebih banyak  juga. Tapi itu semua tergantung dari berapa besaran gaji yang mereka terima perjam pelajaranya. Ada yang dibayar satu jam pelajaran (45menit) 20rb saja, ada juga yang dibayar lebih mahal yaitu 50rb, bahkan mungkin ada yang menerima bayaran 100rb ke atas bila mereka berada di sekolahan favorit. 

sumber : spn.or.id
Baik di sekolah negeri ataupun di sekolah swasta, bayaran seorang guru honorer yang seperti itu, jadi jangan dikira jadi guru honorer di sekolah negeri itu banyak dari pada sekolah swasta, karena banyak juga bayaran atau gaji di sekolah swasta justru lebih banyak dari pada gaji di sekolah negeri. 

Untuk pembayaranya sendiri untuk guru honorer itu adalah dibayar beradasarkan jumlah jam pelajaran yang mereka ampu. Misal seorang guru honorer ngajar 12 jam pelajaran, setiap jam pelajarannya adalah 45 menit, maka tinggal dikalikan saja 12 jam pelajaran dengan bayaran perjam pelajaran mereka. Semisal 12 jam kali 35rb maha hasilnya adalah Rp. 420.000,- (empat ratus dua puluh ribu rupiah) saja yang didapatkan oleh guru tersebut. 

Dulu aku pikir seorang guru itu dibayar sebulan, dengan itunganku seperti ini : 12 jam pelajarn di kali 35rb dikali 4 minggu maka hasilnya adalah Rp. 1.680.000,- (satu juta enam ratus delapan puluh ribu rupiah) tapi ternyata tidak. Guru honorer hanya dibayar satu minggu meskipun sebernarnya mereka itu kerja sebulan. Kan kalau dibayar dengan cara yang aku pikirkan itu jadi enak, guru dibayar sebulan karena kerjanya sebulan bukan dibayar seminggu meskipun kerja mereka sebulan. Jadi jangan heran kalau banyak guru honorer rela mencari tempat kerja gak cuma satu sekolahan saja. Bahkan banyak juga yang rela mengajar les privat atapun disambil dengan jualan apapun demi untuk menambah penghasilan mereka. 

Hal ini berlaku di sekolah swasta maupun di sekolah negeri. Mungkin beberapa provinsi sekarang sudah menetapkan kebijakan baru bagi guru honorer yang mendapatkan upah sesuai dengan UMP (upah minimum provinsi). Artinya ketika guru honorer tersebut sudah mengajar 24 jam pelajaran maka mereka berhak mendapatkan upah sesuai UMP, namun bagi guru yang tidak 24 jam pelajar mereka digaji dengan jumlah jam pelajaran dikalikan berapa besaran yang sudah ditentukan oleh dinas pendidikan provinsi tempat mereka mengabdi sebagai guru honorer. 

Tidak heran bila banyak sekali guru honorer yang berharap jadi PNS suatu hari kelak dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang beneran pro dengan nasib mereka. Karena tidak sedikit guru honorer yang telah mengabdi sebagai seorang guru di sekolah negeri terutama dengan durasi waktu 10 tahun lebih. 10 tahun itu bukanlah waktu yang singkat bagi seorang guru honorer seperti mereka. Selama ini mereka hanya mendapatkan bayaran seadanya dan nasibnya tidak jelas karena harus siap kapan saja keluar (diPHK) ketika sekolah mereka kedatangan guru CPNS atau  PNS yang ditempatkan di sekolah tempat guru honorer itu mengabdi. 

Sudah sepatutnya pemerintah memberikan kebijakan yang bisa membuat bapak-ibu guru honorer mereka diperhatikan oleh pemerintah, misalnya dengan mengangkat guru-guru honorer yang telah mengabdi selama lebih dari 10 tahun atau lebih. Tidaklah mereka itu yang sudah tua-tua dan lama mengabdi sebagai guru dites lagi dan bersaingan dengan kita-kita yang masih muda dan masih hapal materi pelajaran jaman SMA dulu. Kasihan mereka itu wahai bapak menteri yang berhak menentukan kebijakan ini. Aku sendiri sangat mengapresiasi kalau ada kebijakan seperti itu. 

Aku sendiri sebenernya juga guru honorer, tapi aku hanyalah guru honorer kemarin sore yang masih beberapa tahun jadi guru dibandingkan dengan mereka yang sudah lebih dari 10 tahun mengabdi sebagai guru. Aku masih bisa ikut tes CPNS meskipun selama ini tidak pernah lolos seleksi awal, tapi kita lihat bapak-ibu guru honorer yang sudah lama mengabdi itu. Umur mereka sudah tidak muda lagi, jadi janganlah diberikan kebijakan bagi mereka untuk bersaing dengan kita-kita yang masih muda dan masih enerjik ini. 

Seandaiya itu semua bisa terealisasikan maka itu sebuah kebijakan dari pemerintah yang sangat memperhatikan nasib guru-guru honorer yang telah dengan rela hati mengabdi untuk negeri ini. 

0 comments

Barangkali ada kekurangan dari tulisan ini silahkan tambahkan di kolom komentar untuk berdiskusi.