This is a Brave Rewards publisher verification file. Domain: ngopot.com Token: f56aa6c52b6a82e66c66d9aa78a62d5b8dfcd55a326f2e64e63e502024be1626

Type something and hit enter

author photo
By On

Akhirnya setelah lebih dari satu tahun, tanggal 25 Maret 2021 kemarin aku divaksi Covid-19 juga. Untuk pelaksana vaksinasinya sendiri adalah petugas dari puskesmas Klego, Pekalongan Timur. Untuk vaksinasinya sendiri sebenernya merupakan salah satu rangkaian dari persiapan uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah tempat aku mengajar, yaitu SMA 1 Pekalongan. 

Sebelum divaksinasi aku harus mengisi form yang isinya semua tentang riwayat penyakit yang ada di diriku. Apakah pernah atau sedang sakit, apakah gulannya tinggi dan lain sebagainya. Setelah itu semua diisi lalu aku harus menyerahkan form itu ke bagian pendaftaran guna dicatat beserta dengan data yang ada di KTP sebagai data pelengkapnya. Setelah pendaftaran aku dicek tekanan darah (tensi)nya terlebih dahulu lalu kemudian aku ditanyai oleh dokter yang bertugas sebelum aku menerima suktikan dari petugas. 

Kira-kira ada 5 tahapan yang aku lewati saat vaksinasi :

  1. Pendaftaran
  2. Cek tensi
  3. Konsultasi dokter
  4. Penyuntikan vaksin
  5. Menunggu di ruang tunggu 30 menit
Memang rada merinding juga sebelum disuntik vaksi. Bukan karena takut itu vaksin haram atau halal, karena nyatanya MUI sudah menyetujui vaksinasi dengan vaksin Sinovak ini, jadi tak ada lagi keragunan dalam diriku untuk menerima suntikan vaksi dari petugas vaksinasi. 


Hal yang membuat merinding sebenernya adalah jarum suntiknya itu . Karena seingetku, aku disuntik ketika sakit mungkin waktu SD dulu. Jadi ada rasa gimana gitu dengan yang namanya suntikan. Apalagi selama ini kalau sakit mentok mentok minum obat. Ternyata hal ini tidak hanya aku saja yang merasakan tapi hampir semua guru dan staff TU juga merasakan hal yang sama. Bahkan ada yang pas disuntik sampe merem-merem karena mungkin ngeri dengan rasanya disuntik meskipun sebenernya anak dari guru itu adalah seorang dokter. 

Untuk rapid tes antigen sendiri ini adalah hal pertama buatku. Dulu awal tahun ini saat pertama masuk sekolah aku sebenernya harus mengikuti test swab juga karena salah satu staff TU ada yang posifit. Namun sayangnya waktu itu HP rusak dan aku tidak tau info tentang itu dan aku ketinggalan mengikuti test swab, alhasil ini adalah test pertama yang aku ikuti. 

Video cuplikan rapid tes antigen di sekolah

Untuk rasanya sendiri sebenernya tes rapid antigen ini seperti saat kita makan nasi namun tiba-tiba keselek dan tanpa sengaja nasinya itu keluar dari hidung yang menyebabkan rasa ngilu di hidung. Itulah rasanya dites rapid antigen.  Pasti ada diantara para pembaca yang mengalami keselek terus nasinya keluar lewat hidung. Kalau belum boleh lah dicoba keselek yang satu ini, hahahah.

Itulah sedikit pengalamanku disuntik vaksin corona pertama kali serta dites rapid antigen. Untuk suntiknya sendiri masih 1 kali, besok tanggal 8 April 2021 akan dilanjutkan suntik vaksin yang kedua dan aku sudah siap. 

2 comments

Barangkali ada kekurangan dari tulisan ini silahkan tambahkan di kolom komentar untuk berdiskusi.