Hahhaha, bukan sambel edus tapi sambel edhos namanya. Ini kejadian saat aku baru pulang dari penelitian di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah Salatiga dan mampir ke salah satu tempat makan khas sambel yang ada di Salatiga, tapi gak perlu deh saya sebutkan namanya, tar malah jadi iklan, padahal kan saya gak dibayar, hehehhehe. Setelah selesai pesen makanan yang aku inginkan, dimana salah satu makanan yang aku penasaran itu adalah Jambal Asin. Jambal asin sendiri sebenernya hanya sebuah daging ikan yang diasinkan, dan rasanya asin banget kayak rasa ikan asin tapi dagingnya keras dan tebal soalnya digoreng garing banget.
Nah, tapi kejadian yang mau aku omongin disini bukan soal si jambal asin tapi soal menu sambel yang aku lihat ketika selesai makan di warung makan itu. Sayangnya menu itu tidak ada di daftar menu tapi dipajang namanya di dinding jadi pas waktu milih-milih menu di daftar menu gak nemu menu yang aku maksud ini. Nama menu itu adalah sambel Edhos dengan harga sambelnya adalah Rp. 1.500,- (lihat gambar dibawah), coba kalau aku lihat menu yang ditempat didinding itu, pasti aku sudah pesen menu sambel Edhos, soalnya penasaran juga sih, moso ada nama sembel yang hampir mirip namaku. Oh ya, waktu KKN dulu di Lebakbarang juga ada anak kecil di tempat aku tinggal yang manggil aku Edos karena anak kecil itu, namanya Anggit mungkin masih belum mengucapkan huruf "U" jadi manggilnya EDOS.
check the pictures below...
untuk perbesar lihat dibawah ini...
Untuk isi sambelnya maaf saya belum tau karena waktu tau sambel itu aku baru selesai makan dan menikmati sebatang rokok di bibirku. Tapi bagi yang penasaran bisa deh dibeli dulu terus kasih tau saya itu sambelnya seperti apa. Untungnya cuman mirip namaku aja bukan pake namaku, kalau pake namaku tak minta royalti, haahhahhah
0 comments
Barangkali ada kekurangan dari tulisan ini silahkan tambahkan di kolom komentar untuk berdiskusi.