This is a Brave Rewards publisher verification file. Domain: ngopot.com Token: f56aa6c52b6a82e66c66d9aa78a62d5b8dfcd55a326f2e64e63e502024be1626

Type something and hit enter

author photo
By On
Aku dulu pernah menulis tentang "apa manfaat skripsi kita". 
Itu tulisan lahir dari rasa prihatin dalam diri yang melihat tumpukan skripsi di perpustakaan jurusan atau bahkan di perpustakaan universitas yang semakin hari semakin memenuhi rak-rak buku disana, tanpa ada hasil real selain kita lulus dan mendapatkan gelar sarjana yang selama ini kita impi-impikan itu. Tapi beberapa waktu lalu pada perkuliahan kewirausahaan aku kembali disadarkan bahwa sesungguhnya skripsi itu tidak perlu lah menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Karena pada dasarnya skripsi itu hanya latihan buat calon para sarjana yang sebentar lagi akan lulus dan mendapatkan gelar untuk belajar berfikir ilmiah dan dituangkan kedalam sebuah hasil karyat ilmiah berupa skripsi.  
Mari kita lihat beberapa pendapat tentang skripsi,
  • Kamus besar bahasa Indonesia  : skrip·si n karangan ilmiah yg wajib ditulis oleh mahasiswa sbg bagian dr persyaratan akhir pendidikan akademisnya: ia menyusun -- selama hampir lima bulan 
  • wikiPedia.org : Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/ fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.
tulisan lebih lanjut tentang skripsi bisa dilihat di sini atau juga bisa di blog tetangga disini 
saya sangat setuju dengan dosen kewirausahaan yang ngajar kemaren rabu, dan juga dengan beberapa tulisan yang sudah sudah bahwasanya skripsi itu hanyalah arena dimana seorang calon sarjana belajar berfikir kritis untuk mengungkap fenomena yang ada yang kemudia dituangkan dalam tulisan yang tebalnya bervariasi.
Terus menurut dosen saya itu yang menurutku aku juga setuju adalah penilai dari skripsi itu bukanlah hasilnya seperti apa tapi proses penyelesaianya seperti apa, apakah calon sarjana tersebut dengan serius mengerjakan tugas akhirnya itu ato dalam penyelesaian dia hanya main-main ato hanya membeli skripsi. Nah dari proses penyelesaian itulah yang pantas untuk dinilai apakah nilai A+ atau B, C, D dan sebagainya.

Tapi dalam kenyataanya proses penyelesaian skripsi itu tampak sangat menakutkan, katanya susah, katanya berat, katanya gini, katanya gitu. Itu kan baru katanya, gak usah lah diambil pusing dengan skripsi, cukup jalani dan nikmati saja, toh itu sekali dalam seumur hidup kita. Kalaupun ada yang dua kali mungkin dia kuliah dobel ato disuruh ngulangi dengan berbagai alasan lain yang memaksa calon sarjana itu mengulangi skripsinya tersebut. 

SO, buat temen2 calon sarjana dan juga buat saya sendiri, mengingatkan kembali makna dan hakekat skripsi itu adalah latihan nulis, berfikir tentang fenomena yang ada dalam kaidah keilmuan yang sedang dipelajari secara ilmiah. SO, jangan diambil pusing dengan adanya skripsi, toh insya Allah semua pasti nilainya A, minimal B dah, Kalo gak percaya tanyai dosen pembimbing anda.

0 comments

Barangkali ada kekurangan dari tulisan ini silahkan tambahkan di kolom komentar untuk berdiskusi.