This is a Brave Rewards publisher verification file. Domain: ngopot.com Token: f56aa6c52b6a82e66c66d9aa78a62d5b8dfcd55a326f2e64e63e502024be1626

Type something and hit enter

author photo
By On
Bagi masyarakat desa khususnya di Jawa Tengah (mungkin), dukun bayi merupakan salah satu profesi yang sampai sekarang masih banyak orang menggelutinya. Meskipun kata orang-orang tua untuk menjadi dukun bayi harus memiliki darah keturunan dari pendahulu yang juga dukun bayi, namun nyatanya profesi satu ini masih banyak yang menggunakan jasanya. 

Tulisan ini aku tulis berdasarkan pengalaman pribadi yang kebetulan sedang menggunakan jasa dari dukun bayi untuk membantu istriku yang sudah hamil 9 bulan dan sebentar lagi dengan izin Allah akan melahirkan anak laki-laki menurut hasil USG dari dokter yang sudah kita lakukan. 

baby bath via unsplash

Aku dan istriku sepakat untuk menggunakan jasa dukun bayi karena ini merupakan anak pertama kami dan kita belum memiliki pengalaman soal bayi yang baru lahir harus dapat perawatan seperti apa nantinya, terutama soal memandikan bayi baru lahir. 

Sebenernya tugas dari dukun bayi itu simpel kok, hanya memandikan bayi dan memijat bayi serta sang ibunya yang baru melahirkan. Untuk memandikan saja tidak memandikan 2 kali sehari namun hanya memandikan bayi saat pagi hari saja, sementara untuk sore harinya hanya dilap-lap dengan washlap saja sesuai dengan instruksi dari bidan yang sekarang ini berlaku. Untuk neglap bayi sore hari saja tidak dilakukan oleh dukun bayi tapi oleh sang ibu. Sedangkan untuk pijat bayi sendiri tidak setiap hari dipijat, paling hanya seminggu sekali begitu juga dengan sang ibu. Untuk pijat sang ibu, biasanya yang dilakukan adalah pijat di perut guna menguatkan lagi otot-otot perut sehabis melahirkan sehingga otot perut ibu bisa kembali kencang dan bagus seperti sedia kala. Tugas dukun bayi selanjutnya adalah mencukur rambut bayi setelah 40 hari kelahirannya. 

Menurut ibuku dan juga nenek serta bulek-bulek yang pernah terlebih dahulu melahirkan anak-anak mereka, menjadi dukun bayi tidak hanya harus mampu memandikan dan juga memijat bayi serta sang ibu, tapi juga ada amalan (lelaku) seperti do'a-do'a baik itu doa-doa dalam bahasa arab ataupun dalam bahasa jawa yang menurut mereka do'a-do'a itulah yang membantu sang bayi dan juga ibu tetap sehat dan bugar. Nah, disinilah beratnya sang dukun bayi, karena mereka harus memiliki amalan (lelaku) yang harus mereka laksanakan agar do'a-do'a mereka ampuh ketika dimintai tolong untuk mengurus bayi. 
Masih menurut para orang tua dan juga tetangga, selain mengurusi bayi dan juga sang ibu setelah melahirkan, dukun bayi juga sering diminta bantuan bila tiba-tiba bayi rewel karena entah kenapa. Disini pulalah do'a-do'a itu digunakan yang katanya untuk menenangkan sang jabang bayi. 

Oh iya, biasanya sebelum sang bayi lahir, selama masa kehamilan sang ibu juga mendapatkan semacam pijatan tapi kata istriku bukan dipijat tapi seperti membenarkan posisi bayi yang ada di dalam perut sang ibu. Dan itu semau dilakukan dengan gentle (halus dan pelan) tidak keras karena di dalam perut bayi ada makhluk imut yang sedang berkembang dan siap untul launching ke dunia ini.

Untuk biaya perawatan bayi dan sang ibu, dukun bayi yang kami gunakan jasanya ternyata tidak mematok harga tertentu, namun menurut saudara dan juga tetangga yang pernah menggunakan jasa dukun bayi yang sama serta dukun bayi yang lain. Biasanya untuk 40 hari hingga sang bayi potong rambut, biasanya biaya yang dibayarkan kisaran Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) hingga Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan semua fasilitas yang sudah saya sebutkan di atas. Untuk biaya hingga tali pusar sang bayi lepas sendiri tentu saja lebih murah, yaitu kisaran Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah) hingga Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah). 

Biasanya sang dukun bayi menawarkan dua pilihan jasa tersebut, yaitu 40 hari atau hanya hingga tali pusar sang bayi lepas. Meskipun hanya hingga tali pusar bayi lepas, namun saat mencukur rambut biasanya dukun bayi bisa diundang kembali untuk membantu mencukur rambut sang bayi. Karena biasanya saat mencukur bayi ada prosesi seperti do'a-do'a yang dipanjatkan kepada Tuhan YME dan semacamnya dan itu harus melibatkan sang dukun bayi.

Aku gak tau pasti apakah ini tradisi orang jawa yang sudah ada dari dulu, tapi menurut orang tua sih, itu semua harus dilakukan dan diikuti meskipun dalam hatiku tidak semua itu diajarkan di Islam, tapi berdoa untuk keselamatan dan kesehatan bayi serta sang ibu setelah melahirkan adalah hal bagus dalam ajaran Islam selam itu dalah do'a yang dipanjatkan kepada Allah SWT, bukan kepada yang lain. 

Terlepas dari semua itu, ternyata profesi dukun bayi sekarang ini masih memiliki tempat di kehidupan masyarakat jawa. Entah kalau di kota-kota besar aku tidak tau, mungkin mereka yang baru melahirkan menggunakan jasa baby sitter atau semacamnya, tapi ini di desa dan begitulah adanya. 

Oh iya, dalam sehari sang dukun bayi tidak hanya mengurusi satu bayi saja, saat aku pertama kali ke rumah sang dukun bayi, beliau baru siap-siap untuk berangkat ke rumah kliennya di desa lain kemudian setelah itu nanti pindah ke rumah lain yang meminta bantuan jasa sang dukun bayi. Kalau dihitung, lebih dari 5 rumah pagi itu yang harus dukun bayi kunjungi untuk membantu memandikan bayi di pagi hari, sehingga saat sampai ke rumahku untuk memijat istriku sekitar pukul 10:30an WIB. Sedangkan aku ke rumah dukun bayi tersebut sekitar pukul 6 pagi dan itu di bulan puasa. Bayangkan kalau dalam satu kali perawatan ada 5 bayi yang harus dimandikan dan itu selama 40 hari, maka 5 kali Rp. 1.700.000,- (saya ambil biaya jasa rata-rata saja) maka penghasilan setelah 40 hari adalah Rp. 8.500.000,- (delapan juta lima ratus ribu rupiah). Itu kalau 5 bayi saja, bayangkan kalau lebih? karena setiap dukun bayi punya nama besar mereka sendiri, ada yang terkenal di satu kampung, bahkan ada yang terkenal di semua kampung karena pelayanan yang diberikan memuaskan seperti dukun bayi yang sedang kita gunakan jasanya ini juga tau dari tetangga dan orang-orang yang pernah menggunakan jasa beliau meskipun sebenernya di kampungku juga ada dukun bayi, namun dukun bayi di kampungku adalah dukun bayi baru dan belum memiliki pengalaman sebanyak dukun bayi sang lain. 

Oh iya, untuk menjadi dukun bayi juga harus sering komunikasi dengan bidan dan harus sepengetahuan bidan, karena bidan juga sering memberikan pelatihan kepada dukun-dukun bayi di kampung-kampung agar mereka memiliki kompetensi yang baik dan benar sehingga dapat merawat bayi dan ibu hamil dengan baik dan benar juga. Karena merawat bayi tidak semudah yang dibayangkan orang-orang apalagi bagi kami yang belum punya pengalaman merawat bayi karena ini adalah anak pertama kami. Jadi keputusan untuk menggunakan jasa dukun bayi menurut kami adalah keputusan yang bijak sebelum kami bisa memandikan sendiri bayi kami dengan baik dan benar seperti yang diajarkan oleh sang dukun bayi. Yah, meskipun di youtube banyak tutorial memandikan dukun bayi dan merawat bayi tapi dengan belajar langsung dari ahlinya rasanya lebih afdol.

Kalau bisa dan mau saja istriku mending aku suruh jadi dukun bayi untuk kerja sampingan, selain bisa buat nambah pengalaman dan tentu saja pemasukan, ternyata di tempat asal istriku yaitu Malang, dukun bayi juga masih banyak yang menggunakan jasanya disana. Namun sekali lagi untuk menjadi dukun bayi harus memiliki guru yang mau menurunkan ilmunya kepada mereka yang mau berprofesi sebagai dukun bayi seandainya tidak memiliki darah keturunan dari pendahulu yang juga dukun bayi agar ilmunya bisa turun ke generasi berikutnya. 

0 comments

Barangkali ada kekurangan dari tulisan ini silahkan tambahkan di kolom komentar untuk berdiskusi.