Pertanyaan Seputar Saham Yang Sering Ditanyakan Pemula (Part 2)
Ini mungkin menjadi tulisan pertamaku di blog ini tentang pengalamanku
sendiri yang mulai berinvestasi di dunia pasar modal terutama di saham. Sebelum
bergabung dengan dunia saham awal tahun 2017 lalu aku pernah terjun di reksadana
yang ditawarkan oleh Bukalapak.com yang bernama Bukareksa Pendapatan Tetap.
Setelah berbulan-bulan nyicil naruh duit di reksadana dengan hasil yang
menurutku sedikit karena setelah beberapa bulan ternyata keuntungan yang aku
dapat dari reksadana ini hanya sekitar 10ribu doang, akhirnya aku nyari-nyari
lagi kira-kira investasi apa lagi yang bisa aku geluti untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih tinggi. Yah, meskipun bisa dikatakan aku baru seumur
jagung di reksadana tapi rasanya aku kurang puas dengan apa yang aku dapatkan,
alhasil aku nyari-nyari referensi di internet terutama di youtube tentang
investasi yang lebih menguntungkan dari reksadana. Akhirnya ada sebuah video
yang menjelaskan tentang “Yuk Nabung Saham” yang menarik perhatianku hingga aku
tonton sampe akhir dan aku merasa inilah investasi yang bagus yang cocok
untuku. Karena investasi dengan cara nabung saham itu sama saja dengan kita
nabung duit di bank, hanya saja yang ditabung bukan uang tapi saham, meskipun
kita beli saham ya tetep pakai uang.
Merasa kurang puas dengan satu video saja yang menjelaskan tentang
nabung saham, akhirnya aku nyari-nyari lagi kira-kira ada gak sih video yang
menjelaskan lebih detail tentang saham. Aku lupa udah nonton video apa saja,
yang pasti video dan artikel yang pelajari menjelaskan bahwa dengan menabung
saham keuntungan yang didapat itu lebih besar dari pada hanya sekedar nabung
duit di bank. Alhasil aku pun semakin tertarik untuk memulai nabung saham
setelah pada bulan Agustus 2017 aku mengikuti Sekolah Pasar Modal yang diadakan
oleh Bursa Efek Indonesia perwakilan Semarang yang tentu saja dilaksanakan di
kantor pewakilan semarang sana. Aku masih inget banget hari itu adalah hari Sabtu,
tanggal 26 Agustus 2017 dan itu adalah kali pertamanya setelah sekian lama aku
tidak naik kereta semenjak terakhir naik kereta sekitar tahun 2009 waktu pulang
dari Jakarta setelah penerbangan dari Padang sepulang dari kegiatan Imatepsi
disana.
Setelah mengikuti SPM (Sekolah Pasar Modal) dengan menyetor uang 100ribu
untuk membuka rekening saham di RHB Sekuritas yang menurutku masih sangat asing
di telingaku. Pada tanggal 23 Oktober 2017 selang satu bulan lebih karena
memang untuk membuat rekening saham satu ini lama banget karena menurut broker
yang ngurusi pembuatan rekeningku yang membuat rekening saham banyak banget
dari seluruh Indonesia. Setelah mendapatkan kejelasan bahwa rekening sahamku
sudah jadi dan di dalamnya ada modal awalku yaitu 100ribu yang dulu aku
setorkan untuk pembukaan rekening saham ini pada waktu mengikuti SPM di
Semarang. Pada tanggal 23 Oktober ini pula lah aku langsung mencoba-coba beli
saham pertamaku yaitu saham Sritex dengan kode saham SRIL dengan harga Rp.
384,- sejumlah satu lot (100 lembar saham) yang kalau dikalikan maka total duit
yang terpakai dari rekening sahamku adalah Rp. 76.800,-. Ternyata setelah
sedikit demi sedikit aku paham tentang saham ternyata harga saham ini kemahalan
karena setelah aku beli saham satu ini harganya turun terus dengan artian aku
salah beli saham di harga yang mahal.
Bukti Pembelian Saham Pertamaku
Karena aku membeli saham di harga yang mahal maka terpaksa dengan sabar
menunggu dan berharap harga saham ini kembali ke level 384 dengan harapan
melebihi harga itu sambil belajar lagi tentang pasar modal dari buku yang aku
beli di Gramed dan dari artikel serta video yang aku tonton dari internet.
Setelah sedikit demi sedikti paham tentang dunia pasar modal saham aku
beranikan diri untuk menambah modalku di saham dengan membeli saham yang lain
seperti saham perusahaan rokok Sampoerna (HMSP), Bank BRI (BBRI), dan Indofood
(INDF) untuk menambah portofolioku di saham.
Ternyata untuk mendapatkan keuntungan di saham kita bener-bener harus
sabar dan banyak belajar tentang dunia yang lebih kejam dari dunia nyata ini.
Sabar adalah hal yang wajib bagi para investor saham yang ingin mendapatkan
profit yang banyak. Aku sendiri sudah mengalami yang sering disebut dengan
psikologi insvestor, dimana aku berkali-kali salah beli saham di harga yang
mahal karena psikologiku di bidang ini belum terasah dengan sempurnah. Pernah
juga aku salah ngejual saham karena aku gak tau tentang teknikal analisis
sehingga profit yang aku dapatkan gak maksimal. Pernah juga karena saking
sabarnya aku jadi gagal untung besar gara-gara aku gak ngejual sahamku padahal
dikemudia hari saham yang aku punyai harganya merosot jauh.
Tapi meskipun aku pernah mengalami salah harga beli saham dan salah
harga jual saham, hingga tulisan ini dibaca oleh pembaca aku tidak mengalami
kerugian sama sekali dan justru di portofolioku yang sekarang masih terhitung
aku untung dari modal yang setiap bulan aku setorkan untuk membeli saham. Iya
ini beneran kok, aku gak rugi serupiahpun meskipun portofolioku merah merona.
Mungkin sebagian dari pembaca sudah tau kenapa aku gak rugi, dan mungkin
sebagian dari pembaca masih penasaran dan belum tau kenapa aku masih untung
meskipun sekarang portofolioku merah merona. Untuk hal ini akan saya tulis di
tulisan berikutnya yang masih tetap membahas soal investasi di pasar modal
terutama di saham.
Satu hal yang ingin aku bagi kepada pembaca, terutama kepada pembaca
yang belum mengenal saham dan belum tertarik dengan dunia ini, bahwa aku ingin
berbagi pengalamanku di bidang ini meskipun aku bukan seorang expert dan masih
terbilang seorang newbie yang masih bau kencur. Tapi, gak ada salahnya kita
berbagai, toh aku gak akan dirugikan kalau nantinya pembaca yang ternyata masih
belum berinvestasi di saham setelah terjun disini menjadi lebih sukses dari aku
dengan keuntungan yang berlipat ganda. So, tunggu tulisanku berikutnya tentang
saham yang insya Allah akan aku tulis secepatanya, semoga saja moodku bagus
untuk menulis lagi tentang investasi yang insya Allah akan membuat kita semua
menjadi kaya rasa dan tidak menyesal terjun dalam bidang ini.