This is a Brave Rewards publisher verification file. Domain: ngopot.com Token: f56aa6c52b6a82e66c66d9aa78a62d5b8dfcd55a326f2e64e63e502024be1626

Type something and hit enter

author photo
By On
Membaca sedikit tulisan dalam buku yang akan aku jadikan referensi dalam penulisan skripsiku, aku jadi sedikit tercengah akan apa yang sedang aku tulis yang hanya masih sebagat proposal ini. Skripsi yang sudah semestinya menjadi tugas akhir bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan untuk mendapatkan gelar Sarjana (S1), ini merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditolerir lagi keberadaanya, karena hanya dengan ini seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus dan berhasil dalam studinya di perguruan tinggi.
Yang membuat aku berfikir ulang akan tema yang sedang aku tulis ini adalah apakah aku pantas menuliskan tema ini sebagai tugas akhir masa pendidikanku di perguruan tinggi ? memang pada dasarnya aku menulis skripsi hanya untuk menyelesaikan proses pendidikanku di perguruan tinggi dan juga untuk mendapatkan gelar sebagai imbalan dari selesainya perjalan panjang pendidikanku di perguruan tinggi ini. Tapi apakah hasil yang akan didapat dari skripsiku ini hanya sekedar gelar kelulusan/gelar akademik doang ? tanpa adanya andilku dalam perubahan kemajuan pendidikan bangsa ini. Padalah kelak bila aku lulus aku akan menjadi seorang sarjana pendidikan (S. Pd), dan seorang sarjana bila telah kembali ke masyarakat sudah pastinya akan mendapatkan porsi dan kasta yang tinggi, apalagi aku tinggal di desa yang belum ada satupun sarjana disana.
Kembali aku bertanya kepada diriku sendiri tentang tema yang sedan aku coba mendalaminya ini. Tentang pendidikan alternatif, sebuah pendidikan yang dapat menjadi pilihan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan budi pekerti anak bangsa agar tidak tercerabut dari akar budaya bangsa dan inti dari semua proses pendidikan yang sebenarnya. Isu pendidikan yang sedang aku pelajari ini adalah isu pendidikan lama yang kembali aku ambil sebagai tema dalam penulisan skripsiku dengan harapan aku bisa menyelesaikan skripsiku di akhir semester ini dengan ujian dan mendapatkan hasil yang sangan memuaskan.
Kembali aku bertanya pada diriku, apakah manfaat bagi masyarakat dan bidang pendidikan yang bisa didapatkan dari tulisanku ini ? apakah tulisan skripsiku hanya bermanfaat bagi diriku yang sedang menyelesaikan masa studi di perguruan tinggi dan hanya untuk mendapatk gelar akademis ? ataukah dari hasil tulisanku ini aku bisa memberikan manfaat bagi kemajuan pendidikan bangsa ini, setidaknya aku bisa memajukan pendidikan di daerahku atau dalam lingkup kecil aku bisa memajukan pendidikan di desaku. Yah, di desaku pendidikan mungkin belum mendapatkan posisi yang utama, pendidikan di desaku mungkin masih menjadi kebutuhan sekunder atau mungkin menjadi kebutuhan tersier bukan kebutuhan primer. Padahal dengan pendidikan kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan, tapi apakah pendidikan harus didapat dari “memakan bangku sekolah” ?  tentu saja itu tidak sepenuhnya benar, karena pendidikan bisa kita dapatkan dimanapun kita berada bahkan di dalam lingkungan masyarakat yang tertinggal dan mungkin premitif sekalipun. Tapi setidaknya pendidikan seperti apa yang dibutuhkan di lingkungan masyarakat tentu saja berbeda-beda. Saya sangat setuju sekali bila pendidikan itu harus mengacu pada keunggulan lokal. `    Keunggulan lokal ini merupakan tema pertama yang aku temukan dan rencananya akan aku jadikan tema dalam skripsiku sebelum mendapatkan ide tentang sekolah alternative. Aku percaya bila pendididkan di suatu daerah yang mengacu pada keunggulan lokal pasti akan dapat memberikan nilai tambah bagi daerah tersebut. Sebagai contoh bila mana di tempat saya, yaitu Pekalongan memasukkan keunggulan lokalnya yaitu batik ke dalam kurikulum pendidikan di sekolah atau mungkin “kurikulum masyarkat” niscaya tidak hanya bidang pendidikan yang akan maju tapi juga akan memanjukan bidang ekonomi, budaya dan sosial masyarakat di Pekalongan. Begitu juga bila didaerah jepara sana yang terkenal dengan kerajinan seni ukiran kayu memasukan seni ukir mengukir kayu kedalam kurikulum pendidikan sekolah, niscaya ini akan memberikan nilai tambah bagi kemajuan daerah jepara.
Kembali lagi kepada skripsiku, dan masih berkutat dengan pertanyaan diriku sendiri tentang apa manfaat yang bisa didapat dari skripsiku ini. Apakah hanya bermanfaat bagi diriku sendiri atau bahkan lebih bermanfaat bagi masyarkat luas dan pendidikan tidak hanya menjadi pajangan dalam rak perpustakaan pribadiku. Aku berharap sekali skripsiku kelak akan menjadi sangat berguna tidak hanya bagi diriku sendiri yang akhirnya akan mendapatkan imbalan gelar sarjana tapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas dan pendidikan bangsa ini, itulah harapaku dari hasil pemikiran dan melalui gerakan jari untuk aku tuliskan.
Semoga tulisan ini dapat menginspirasi teman-teman yang pada waktu ini sedang ataupun akan menulis skripsi untuk setidaknya menuliskan skripsi hanya untuk mendapatkan gelar dan titel kelulusan sangat memuaskan tapi juga bsia bermanfaat bagi bidang ilmu yang sedang kalian tekuni itu. Karena sebagai mahasiswa kita juga harus memberikan sumbangsi kepada bidang yang sedang kita pelajari khususnya bagi teman-teman yang sedang berkuliah di bidang kependidikan mari dengan saya kita bersama-sama memajukan pendidikan Indonesia, karena itu semua tidak hanya untuk kita sekarang tapi juga bagi anak cucu kita kelak agar tidak hanya mendapatkan warisan pendidikan yang rusak dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

2 comments

Barangkali ada kekurangan dari tulisan ini silahkan tambahkan di kolom komentar untuk berdiskusi.

  1. wah smuga terkabulkan mz edus, smangad menempuh skripsi amuga sukses...

    ReplyDelete
  2. bismillah : terima makasih doanya mas/mbak, semoga anda juga

    ReplyDelete