12.12 di depan mata

novel : TUHAN IJINAKAN AKU MENJADI PELACUR


TUHAN IJINAKAN AKU MENJADI PELACUR
“memoar luka seorang muslimah”

Dia seornag muslimah yang taat. Tubuhnya dihijabi oleh jubah dan jilbab besar. Hampir semua waktunya dihabiskan untuk shalat, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir. Dia memilih hidup yang sufisitk yang demi ghirah kezuhudannya kerap dia hanya mengonsumsi roti ala kadarnya di sebuah pesantren mahasiswa. Cita-citanya hanya satu : untuk menjadi muslimah yang beragama secara kaffah.

Tapi di tengah jalan ia diterpa badai kekecewaan. Organisasi garis keras yang mencita-citakan tegaknya syariat Islam di Indonesia yang diidealkannya bisa menghantarkannya ber-Islma secar kaffah,  ternyata malah merampas nalar kritis sekaligus imannya. Setiap tanya yang dia ajukan dijawab dengan dogma yang tertutup. Berkali-kali digugatnya kondisi itu, tapi hanya kehampaan yang hadir. Bahkan Tuhan yang selama ini dia agung-agungkan seperti “lari dari tanggung jawab” dan “emoh” menjawab kekeluhanya.

Dalam keadaan kosong itulah ia terjerambab dalam dunia hitam. Ia lampiaskan frustasinya dengan free sex dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang. “Aku hanya ingin Tuhan melihatku. Lihat aku Tuhan, kan kutuntaskan pemberontakan padaMU!” katanya setiap kali usai bercinta yang dilakukan tanpa ada secuil pun raut penyesalan. Dari petualangan seksnya itu tersingkap topeng-topeng kemunafikan dari para aktifis yang meniduri dan ditirudinya, baik aktifis sayap kiri ataupun aktifis sayap kanan (Islam), yang selam ini lantang meneriakkan tegaknya moralitas. Bahkan terkuak pula sisi gelap seorang dosen Kampus Matahari (sebutan dalam novel ini) Jogja yang bersedia menajdi germonya dalam dunia remang-remang pelacuran yang ternyata anggota DPRD dari fraksi yang selama ini bersikukuh memeperjuangkan tegaknya syariat Islam di Indonesia.

Setidaknya begitulah sedikit kisah dalam novel karya Muhidin M Dahlan yang juga penulsi dari novel “Kabar Buruk dari Langit” itu. Sebuah novel yang membuat aku penasaran dari pertama mendengar judulnya, dan sudah aku incar ternyata ini adalah cetakan ke-13 pada tahun 2008. Meskipun rada telat dalam mengolaksinya tapi alhamdulillah ketemu juga ne novel setelah mendapat inpo dari mbakku yang waktu itu jalan ke toko buku dan pada kesempatan yang sudah aku tunggu2 dan berhubung masih banyak duit maka waktu yang tepat untuk mborong buku2 baru bulan April ini dengan 4 buku lain yang aku beli bersama seorang temen waktu itu.

Novel ini menceritakan seorang akhwat yang pada mulanya adalah seorang cewek yang badung kemudian ketemu dengan orang akhwat di sebuah Kampus yang disebut kampus biru di daerah jogja sana (yang dimaksud kampus biru yang mana neh ?) dengan keyakinan yang mantap akhirnya ne cewek masuk pesantren mahasiswa dan berusaha berubah menjadi seorang akhwat yang mencari kesempurnaan ibadah kepada TUHAN. Dengan bimbingan seorang akhwat yang di panggil Rahmi. Wah kalo aku ceritakan bisa2 aku kayak buat novel sendiri, so yang penasaran baca aja bukunya sendiri !!! :-P