This is a Brave Rewards publisher verification file. Domain: ngopot.com Token: f56aa6c52b6a82e66c66d9aa78a62d5b8dfcd55a326f2e64e63e502024be1626

Type something and hit enter

author photo
By On
Pernah membaca atau setidaknya melihat buku berjudul Why Men Marry Bitches yang ditulis oleh Sherry Argov? Buku itu pasti membuat Anda penasaran karena mungkin Anda sendiri pernah jatuh cinta pada sosok pria idaman yang ternyata malah memilih perempuan lain yang culas? Pria idaman Anda ini sangat menarik, berpendidikan tinggi, berselera humor yang baik, dan segala kualitas baik yang pernah Anda lihat dari diri seorang pria. Namun entah kenapa, ia selalu terlibat dengan
perempuan-perempuan yang menurut Anda tidak layak bersanding dengannya. Pada awalnya, kekasih-kekasihnya itu tampak seperti perempuan normal yang cerdas dan santun. Lama-kelamaan barulah terlihat sifat asli mereka yang penuh tipu muslihat. Karakter bad girl lainnya adalah inkonsistensi. Suatu saat mereka bisa sangat menggoda, saat lain mereka begitu dingin. Mereka tipe perempuan yang mengatakan betapa senangnya bisa jalan bareng dengan seorang pria dan minta dijemput pukul 19.00. Esoknya, dia mendadak membatalkan janji begitu saja.

Menurut Justin DeMarco, seorang penulis di New York City, tipe perempuan seperti ini boleh dibilang bertindak sebagai player. Ia tahu kapan harus merayu seorang pria dan kapan harus membiarkan pria
itu yang mengejarnya. Perempuan ini akan mendapatkan apa saja yang diinginkannya dari seorang pria.

Sherry Argov sendiri mendefinisikan bitch sebagai perempuan yang percaya diri dan nyaman dengan dirinya sendiri. Jadi, bitch di sini tak selalu diartikan negatif. Perempuan yang independen dan mandiri memang sangat menarik di mata pria. "Ada pria yang ingin tantangan," ujar David (24), seorang produser. "(Tantangan) Itu rasanya seperti waktu main video game. Semakin kami merasa gagal, semakin sering kami ingin memainkannya lagi. Mungkin akan ada hambatan, tapi ada banyak kepuasan juga ketika akhirnya berhasil."

Teori bahwa "pada akhirnya berhasil" ini memang tak selalu terjadi. Perempuan tipe player akan membiarkan pria bersikap membangkang dan mendorong pria membuat keputusan dan kesimpulan sendiri. Tetapi, ketika masa-masa pengejaran itu sudah berlalu, pria mendapati bahwa mereka sedang bersama perempuan yang tak layak dipertahankan untuk hubungan jangka panjang. Bahkan,
mereka sering kali jadi patah hati karenanya.

Agar tidak selalu terjebak dengan tipe bad girl, pria punya cara sendiri dalam proses mencari Miss Right. Kuncinya adalah menemukan perempuan dengan kualitas tengah-tengah. Maksud mereka, perempuan yang bisa santun, bisa pula liar pada waktunya. Anda yang bukan tipe gabungan antara bad dan good girl ini mungkin tak perlu memaksakan diri agar bisa disukai pria. Jadilah diri sendiri. Pria pun menyukai perempuan yang tahu siapa dirinya

tapi menurut aku seh ya, tergantung niat, ada pula cowok yang pengen dengan bad girl karena cowok itu pengen memperbaiki si bad girl itu jadi, si cowok gak mandang bad girl itu buruk tapi niat itu yang didasarkan untuk menjalani hubungan dengan bad girl. Aku yakin pahalanya besar bagi cowok2 yang mampu memperbaiki bad girl menuju jalan yang baik, dan akhirnya menjadi right girl yang jadi idaman cowok2. [diambil dari matabumi.com]

0 comments

Barangkali ada kekurangan dari tulisan ini silahkan tambahkan di kolom komentar untuk berdiskusi.