12.12 di depan mata

cinta itu apa benar kini telah tiada ?

Hancurlah rasa hatiku
Cintamu hanya sekejap
Tiada kusangka tiada kuduga
Sampai hati wahai juwita

Diwaktu aku berjumpa
Berlinang si air mata
Tak rela berkata
Tak sanggup bersuara
Kasih sayang sekejap mata

Lemah terasa seluruh tubuhku
Terlihat tanda dijari manismu
Tanda ikatan tak boleh diganggu
Gugurlah dalam cita citaku

Selamat tinggal wahai kekasihku
semoga engkau berbahagia

Teringat masa yang lalu
Berdua ditaman bunga
bergurau bersama
bersumpah setia
kasih sekejap hanya kenangan




Lagu ini sekarang bener2 menggambarkan keadaaku yang sangat menderita dan sengsara karena cinta yang aku rasakan, aku juga gak tau kenapa dari awal puasa kemaren aku selalu senang ndenger lagu ini, apa karena memang lagu ini lagi "in" di chart tangga lagu nusantara ato karena lagu ini menggambarkan perasanaan yang aku rasakan ? mungkin juga. Aku bener2 teringat semua masa itu, benda bundar kecil yang aku pasangkan di jari manismu kini entah dimana, tapi aku melaihat benda yang sama tapi dengan bentuk yang berbeda ada di jadi manismu menggantikan apa yang aku berikan dulu. Apa itu sebuah tanda bahwa kamu sudah tidak boleh diganggu lagi ? atau itu hanya cincin mainan yang kamu beli di pasar yang seharusnya kau berikan ke adek kamu ?  ato memang benar apa kata orang2 itu ? jadi aku harus percaya kepada siapa ? mereka atau kamu ? setelah aku melihat tanda itu di jari manis kamu yang hingga kini masih melingkar di jarimu dan tak bisa dilepas lagi ? tubuh ini benar2 terasa lemas bila mengingat itu, kini gugurlah sudah cita-citaku untuk bisa memilikimu.



Kini sepi terasa di dalam hati, meskipun masih terukir dalam namamu di lubuk hati ini, tapi kenapa masih terasa sepi, bagai malam ini yang diselimuti mendung tanpa bintang dan rembulan disana.
Kini semua terbaya jelas dalam ingatan kenangan masa lalu yang begitu indah sama persis dengan lirik lagu di atas, waktu itu kita berdua di taman bungan di antara ramainya lalu lalang kendaraan bermotor di jalan yang panjang, waktu itu hanya kita berdua tanpa menghiraukan orang disekitar.





Teringat pula malam itu di bawah remang2 lampu alun2 kita duduk bedua sembari makan berger dan memandang lalu lalang orag di pinggir jalan, meski hanya sejenak tapi malam itu begitu indah untuk dikenang dan begitu sakit dan sulit untuk dilupakkan ingatan ini.
Andai saja aku bisa dengan mudah melupakan semua yang pernah terjadi tanpa harus mengingat lagi, aku ingin melupakan apapun yang ada dalam hidupku selama ini dan memulai dengan ingatan yang baru. Aku ingin melupak semua tentang kamu, tapi sayang itu tidak bisa. Dan andai kau tau akan besarnya cinta ini sungguh kau akan mengerti bahwa aku begitu mencintai kamu hingga nafas ini tak lagi berhembus dan darah ini tak lagi mengalir ketika aku terluka. Hati ini terasa bagai telah pecah dan keluar dari dalam dada karena kepergianmu. Kini biar aku bawa cinta ini hingga nafas benar2 tak berhembus dan darah tak lagi mengalir karena aku gak mau ada cinta yang lain di hati ini, karen bagiku JUST ONE LOVE yaitu cinta kepadamu untuk selamanya, meskipun aku tahu cinta tak harus memiliki dan kata dewa 19 cinta pun ada yang bertepuk sebelah tangan (gak bunyi dung ?) karena memang itulah cinta deritanya tiada akhir kata pangeran Tian-Peng dalam kisah pencarian kita suci ke barat.


Terakhir untuk sebuah nama yang terukir dalam lubuk hati ini, semoga kau berbahagia, karena aku hanya ingin kamu bahagia meski tak bersamaku, I LOVE YOU, TE AMO, tapi apakah aku masih boleh mencintai kamu yang mungkin kini telah menjadi milik orang laen ?