12.12 di depan mata

Sidang tilang di Magelang [lanjutan]

ne lanjutan cerita waktu aku ketilang di Magelang

aku dapet e-mail dari Yura yang isinya seperti di bawah ne

" Oalah.......gt doank critane???
Aneh!!! makane g'sah iseng fotoin polsi...
Izin dulu ma pakpolna..."

ane jawab langsung aja :>> sebenerna beta udah iji ma tu pak polisi

tapi berubung pak polisi..pak polisi dimana ayahku, pak polisi, pak polisi dimana ibuku

bukan aku menuduh tapi bapak tukang tuduh,

bukan aku penjilat tapi bapak tukang jilat, (lagunya UFO, judulnya pak polisi)

pak polisinya ngiranya kita mo nuntut mereka jadi mereka takut klo kita tuntut soal penilangan ilegal di pinggir jalan

kan tilang yang langsung dibayar dipinggir jalan itu ilegal, ya gak ?

jadi mereka pikir aku mo nuntut mereka

padahal aku cuman pengen menuliskan ini di blog aja

tapi mereka (pak polisi tu)licik, napa licik ?

cos poto udah kita apus semua (pak polisi yang minta) dan akhirnya kita ikut sidang,

seharusnya kan poto gak usah dihapus (kenapa mereka minta hapus) kan gak fair

klo mereka bener kan gak perlu takut dengan poto itu ?

kenapa mereka minta itu dihapus ? sialan

but, it's oke

gak papa

toh abis tu aku moto lagi tu polisi (tempat diman polisi tu nongkrong)

klo pengen lhat potonya ada ne








From Hidup Tanpa Judul

tu lihat dalam poto itu, masih ada orang yang kena tilang juga
polisi yang nilang aku ketutupan ma duo orang yang lagi ketilang itu

dan tu motor yang mo buat ngejar kita waktu itu, tapi karena kita warga yang baik

jadi kita berheti ketika mendengar suara peluit berbunyi dan menepi.

setelah proses penelingan selesai aku baru tau kalo motor yang kita naiki itu (motornya sigit) mo dijual

waduh tambah berabe ne

padahalkan klo mo jual motor harus ada STNKnya

sedangkan STNKnya lagi ma tu polisi

so gimana dung ????

gwe gak enak bangets ma sigit (mukanya menandakan kecemasan yang amat mendalam)

waduh piye jal ???

piye ?????

ok kita masuk ke Gardena dulu cari sandal klo gak ada kita ke Matahari (panas bok di deket matahari)

ada se sandal yang aku cari cuman harganya Rp.93.500,- (gile bisa gak pulang kampung ne)

karena cuma ada benerapa nomer dan harga keterlaluan mahal jadi aku mutusin gak jadi beli aja

besok nyari yang lebih murah, meskipun akhirnya dapat tapi harganya cuman beda serebu perak (pertama kalinya aku beli sandal yang paling mahal seumur hidup).

akhirnya kita pulang ke rumahnya FIta disana kita diskusi lagi soal burung kutilang itu (ha ????)

dengan keputusan akhir dari diskusi itu adalah "aku dengan mas Kiki ke pos polisi itu lagi dan menggan ti STNK yang disita dengan SIMnya sigit" (sigit yang didepan bro, aku juga lum punya SIM)

singkat cerita biar gak boros kata, aku dan mas kiki udah di pos polisi tempat polisi yang nilang aku terakhir terlihat disono. tapi waktu kita samperin kata polisi tua yang lagi jaga disitu, polisi yang tadi nilang aku itu lagi solat duhur, it's oke kita tunggu. pas ada kesempatan nuggu mas Kiki lihat motor polisi berplat jepara, kata mas kiki "aku kedalam dulu ne ada motor yang satu daerah, aku pengen ngobrol ma tu yang punya motor". tapi yang didapat mas kiki apa coba ? waktu tu yang punya motor disamperin, empunya motor malah minggat ngumpet di rungan kecil di Pos itu (penakut apa gimana tu polisi muda ?)

akhirnya ku juga masuk ke pos jaga itu dan disana ada dua polisi muda yang ikut jaga, "wah kesempatan ne, buat ngerjain polisi" kata setan yang ada dihatiku ( dasar iblis ). Akhirnya tu polisi muda dari dua polisi yang ada didalam aku tembak dengan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan profesi mereka. pertanyaan pertama "kenapa ko pengen jadi polisi," ---dijawab karena cari pekerjaan susah, trus pertanyaaku nyambung " polisi kerjanya enak ya mas ?" ----"justru polisi kerjanya gak ena, sering bentrok dengan warga, mahasiswa" lalu kenapa pengen jadi polisi ya ?? aneh katanya gak enak ???

pokoknya semua pertanyaan yang aku ajukan adalah berhubungan dengan profesi polisi itu---malahan mas polisi itu cerita bahwa 7 kali dia masuk selalu ditolak (alias gak terima), pernah kerja di TP. Djarum jogja sebagai.............(sebagai apa ya lupa ne, pokoke sebagai yang bagian promosi kalo gak salah inget), trus pernah kuliah di 17 Agustus semarang, de.el.el...pe akhirnya mas Kiki menengahi (beh, mas Kiki kan Advokator bro) dengan kata-kata berpetuah tinggi "jadi intinya adalah sesuai dengan background masing-masing" tititk.

setelah ketemu dengan polisi yang nilang kita tadi dan mengganti STNK dengan SIM maka kita cauow dari tu pos polisi dengan di dalam hatiku puas ngerjain polisi, aku dan mas Kiki ngakak pas waktu jalan pulang karena ulah aku waktu di pos polisi tadi--------dan sekarang aku jadi tau apa yang paling aku benci di dunia ini, yaitu POLISI (maaf pak-buk Polisi ya)terutama yang suka nilang gak bener dipinggir jalan, dan selalu gak mo kalah........my midle fingger for you...(maaf yo pak-buk). semoga aku dan keturunanku dan semua yang aku sayang dan banggakan gak seprofesi dengan kalian....he..he..he..yah meskipun kau banyak berjasa bagi negeri ini (jasanya apa ya ???)---makasih buat SIMnya pak Polisi--di pekalongan (meski pe kehabisan bahan pembuat SIM), makasih dan nilang adek gwe (waktu aku bikin SIM), makasih dah mo ngatur jalan yang rame, makasih dan mo nangkap koruptor meskipun akhirnya hukumanya gak sepantas dengan dosa mereka----(pake duit mulu isisnya)----[my midle finger for you f**k*n Koruptor)....

tanggal 16 Januari 2009 aku udah di magelang mo sidang rencananya tapi gara-gara dipercepat ma yang ada di pengadilan itu, jadi kita gak jadi sidang, cuman ngambil SIM lalu kita langsung balik ke semarang--- perjalanan pulang ke semarang---jalan magelang - semarang sepi bangets hari jumat---pe kontrakan langsung tidur--capek bangets

---semoga aku gak akan pernah kena tilang lagi---amin----