Sholatku masih sebatas ritual
Entah bener atau salah perasaanku ini, yang pasti sekarang sholat bagiku masih hanya sebatas ritual yang dibebankan kepadaku. Aku masih belum bisa merasakan fell yang ada ketika aku melakukan ibadah ini kepada Tuhanku. Kata orang seh, kalau sholat itu adalah media dimana kita dengan Tuhan bertemu dan bercerita tentang keluh kesah dalam hidup ini. Selama ini sholat bagiku tidak lain dan tidak bukan hanyalah sebuah ritual harian yang aku kerjakan selama lima kali dalam sehari. Aku belum bisa mendapatkan hikmah dan manfaat dari apa yang aku kerjakan semenjak aku diajarkan sholat oleh orang tuaku.
Dan sekarang aku merasakan bahwa semua sholat dan ritual keagaamaan yang aku lakukan selama hidupku adalah sia-sia belaka. Meskipun aku selalu berusaha gimana agar aku dapat merasakan fell yang ada ketika aku beribadah kepada Tuhanku. Aku memang bukan nabi atau orang-orang alim yang katanya ibadahnya tidak dapat dipertanyakan lagi. Tapi aku juga manusia seperti para nabi dan sufi-sufi yang ada di dunia. Aku dan mereka juga memiliki hawa nafsu, mereka dan aku juga bisa berfikir dan berusaha agar lebih baik. Tapi entah kenapa usaha mereka selalu lebih baik dibandingkan dengan usaha yang aku jalankan. Apa selama ini aku berusaha belum maksimal atau aku berusaha selama ini hanya main-main. Kadang aku berfikir apakah selama hidupku di dunia semua ibadahku diterima oleh Allah ? dan bagaimana kita tahu kalau ibadahku itu diterima atau ditolah oleh Allah, sedangkan Allah tidak pernah memberikan catatan ibadah kita ketika kita hidup dunia, tapi nanti ketika kita telah sampai ke padang mahsyar baru catatan ibadah itu diberikan kepada kita.
Sekarang aku sedang berpuasa Ramadhan, aku jadi bertanya lagi, apakah ibadah puasa Ramadhanku ini juga diterima oleh Allah ? entah ini hanya cuman pertanyaan dari aku apakah juga kita semua sering bertanya seperti itu kepada diri kita sendiri. Tapi yang pasti semua pertanyaan itu membuat hidupku tidak bisa tenang. Gimana bisa tenang coba, aku islam (begitu yang tertulis di KTP) tapi aku tidak tau apakah ibadahku diterima oleh Tuhanku. Mungkin kalau aku tidak beragama aku tidak perlu mempertanyakan apakah ibadahku diterima atau tidak oleh Tuhanku.
Tags:
Kehidupan