Apakah otak laki-laki dan wanita berbeda? Apa impilikasinya?
Dua tahun ini kami mempelajari hasil-hasil riset otak dan bagaimana hasil riset itu dapat diterapkan dalam proses belajar-mengajar yang berciri belajar aktif. Dalam pencarian ini, kami temukan hasil riset yang mengungkapkan perbedaan antara otak pria dan wanita. Selama ini, kami percaya kepada berbagai gagasan perihal keseteraan gender, terutama bahwa perbedaan hakiki antara pria dan wanita hanyalah pada soal perbedaan jenis kelamin. Namun, setelah mempelajari hasil riset otak ini, kami cenderung mempertanyakan kembali pandangan yang selama ini kami yakini, sambil terus mengikuti wacana tentang perbedaan pria dan wanita. Pencarian kami belum selesai, namun mungkin pendapat berikut ini dapat mendorong kita untuk terus berwacana untuk mencari kebenaran.
Hasil riset otak antara lain mengungkapkan, bahwa otak wanita lebih kecil dari pria tapi memiliki lebih banyak koneksi antara dua belahan otak. Daerah di antaranya (corpus collosum) lebih besar dan berkembang pada wanita dan memungkinkan dua belahan itu lebih mudah bekerja sama.
Pikiran dan emosi dapat tergabung pada fungsi otak wanita karena sistem limbik yang lebih aktif yang mengontrol emosi. Pria cenderung menggunakan hanya satu belahan otak pada satu waktu, sedangkan wanita memanfaatkan “seluruh pemikiran otak”.
Wanita mampu memahami hubungan manusiawi yang kompleks dan bagaimana hubungan itu cocok dalam konteks emosional. Itulah mengapa kebanyakan anak wanita senang cerita fiksi. Sebaliknya, anak pria senang non-fiksi dan terutama senang membaca tentang bagaimana suatu alat beroperasi.
Carol Gilligan berteori: Cara berpikir wanita yang berciri emosional yang lebih kompleks dirugikan dalam sekolah campuran pria dan wanita (koedukasi). Teorinya dapat menjelaskan mengapa bahkan siswi yang cerdas merasa bodoh, tak kompeten, dan tak berprestasi memadai di sekolah campuran. Anak wanita mungkin terpaksa menekan cara alamiahnya dalam memecahkan masalah agar cocok dengan “cetakan” cara berpikir pria yang berbeda.
Namun, menurut riset otak, pikiran dan emosi dapat tergabung pada fungsi otak wanita karena sistem limbik (pengontrol emosi) yang lebih aktif.
Apa perbedaan pria dan wanita?
Menurut paradigma kesetaraan gender, perbedaan hanyalah di bidang seksual (jenis kelamin). Namun, ada ahli otak yang mengemukakan pendapat tentang perbedaan otak pria dan wanita dan implikasinya (yang selintas tampak bias gender).
Amatilah perbandingan berikut ini! (Tiap pernyataan atau kalimat hendaknya dibaca ”lebih cenderung”. Pria lebih cenderung, sedangkan wanita lebih cenderung. Tidak ada perbedaan yang mutlak di sini, yang ada adalah kecenderungan).
Perbedaan pria dan wanita
Pria sering tidak memihak / objektif, sedangkan wanita sering emosional.
Pria sering terobsesi pada olahraga, sedangkan wanita menganggap olahraga kurang penting.
Kebanyakan pria berbicara tentang benda-benda, sedangkan wanita paling banyak berbicara tentang “orang”.
Pria tidak banyak berbicara secara pribadi, sedangkan wanita tidak banyak berbicara di depan publik.
Pria memandang berbagai hal secara harfiah, sedangkan wanita mencari arti yang tersembunyi.
Pria adalah pendengar yang kurang tanggap, sedangkan wanita adalah pendengar yang lebih tanggap.
Pria lebih terfokus kepada solusi, sedangkan wanita senang membahas masalah.
Pria kurang bersedia mencari bantuan, sedangkan wanita segera mencari bantuan.
Pria takut dengan komitmen, sedangkan wanita sangat ingin berkomitmen.
Pria lebih sadistis, sedangkan wanita lebih masokhistis.
Pria lebih berorientasi seks, sedangkan wanita lebih berorientasi kepada cinta.
Pria memiliki lebih sedikit teman dekat, sedangkan wanita memiliki banyak teman dekat.
Pria kurang mempercayai, sedangkan wanita sering terlalu mempercayai.
Pria berbelanja karena kebutuhan, sedangkan wanita sering berbelanja demi kesenangan. [sumber tulisan]
ini kan cuman tulisan dah cuman penelitian, kalo ada yang gak setuju ya gak apa2, yang penting kita kan disini bisa berbagi, lo ada benernya ya syukur lo tidak ya sukurin loe
Dua tahun ini kami mempelajari hasil-hasil riset otak dan bagaimana hasil riset itu dapat diterapkan dalam proses belajar-mengajar yang berciri belajar aktif. Dalam pencarian ini, kami temukan hasil riset yang mengungkapkan perbedaan antara otak pria dan wanita. Selama ini, kami percaya kepada berbagai gagasan perihal keseteraan gender, terutama bahwa perbedaan hakiki antara pria dan wanita hanyalah pada soal perbedaan jenis kelamin. Namun, setelah mempelajari hasil riset otak ini, kami cenderung mempertanyakan kembali pandangan yang selama ini kami yakini, sambil terus mengikuti wacana tentang perbedaan pria dan wanita. Pencarian kami belum selesai, namun mungkin pendapat berikut ini dapat mendorong kita untuk terus berwacana untuk mencari kebenaran.
Hasil riset otak antara lain mengungkapkan, bahwa otak wanita lebih kecil dari pria tapi memiliki lebih banyak koneksi antara dua belahan otak. Daerah di antaranya (corpus collosum) lebih besar dan berkembang pada wanita dan memungkinkan dua belahan itu lebih mudah bekerja sama.
Pikiran dan emosi dapat tergabung pada fungsi otak wanita karena sistem limbik yang lebih aktif yang mengontrol emosi. Pria cenderung menggunakan hanya satu belahan otak pada satu waktu, sedangkan wanita memanfaatkan “seluruh pemikiran otak”.
Wanita mampu memahami hubungan manusiawi yang kompleks dan bagaimana hubungan itu cocok dalam konteks emosional. Itulah mengapa kebanyakan anak wanita senang cerita fiksi. Sebaliknya, anak pria senang non-fiksi dan terutama senang membaca tentang bagaimana suatu alat beroperasi.
Carol Gilligan berteori: Cara berpikir wanita yang berciri emosional yang lebih kompleks dirugikan dalam sekolah campuran pria dan wanita (koedukasi). Teorinya dapat menjelaskan mengapa bahkan siswi yang cerdas merasa bodoh, tak kompeten, dan tak berprestasi memadai di sekolah campuran. Anak wanita mungkin terpaksa menekan cara alamiahnya dalam memecahkan masalah agar cocok dengan “cetakan” cara berpikir pria yang berbeda.
Namun, menurut riset otak, pikiran dan emosi dapat tergabung pada fungsi otak wanita karena sistem limbik (pengontrol emosi) yang lebih aktif.
Apa perbedaan pria dan wanita?
Menurut paradigma kesetaraan gender, perbedaan hanyalah di bidang seksual (jenis kelamin). Namun, ada ahli otak yang mengemukakan pendapat tentang perbedaan otak pria dan wanita dan implikasinya (yang selintas tampak bias gender).
Amatilah perbandingan berikut ini! (Tiap pernyataan atau kalimat hendaknya dibaca ”lebih cenderung”. Pria lebih cenderung, sedangkan wanita lebih cenderung. Tidak ada perbedaan yang mutlak di sini, yang ada adalah kecenderungan).
Perbedaan pria dan wanita
Pria sering tidak memihak / objektif, sedangkan wanita sering emosional.
Pria sering terobsesi pada olahraga, sedangkan wanita menganggap olahraga kurang penting.
Kebanyakan pria berbicara tentang benda-benda, sedangkan wanita paling banyak berbicara tentang “orang”.
Pria tidak banyak berbicara secara pribadi, sedangkan wanita tidak banyak berbicara di depan publik.
Pria memandang berbagai hal secara harfiah, sedangkan wanita mencari arti yang tersembunyi.
Pria adalah pendengar yang kurang tanggap, sedangkan wanita adalah pendengar yang lebih tanggap.
Pria lebih terfokus kepada solusi, sedangkan wanita senang membahas masalah.
Pria kurang bersedia mencari bantuan, sedangkan wanita segera mencari bantuan.
Pria takut dengan komitmen, sedangkan wanita sangat ingin berkomitmen.
Pria lebih sadistis, sedangkan wanita lebih masokhistis.
Pria lebih berorientasi seks, sedangkan wanita lebih berorientasi kepada cinta.
Pria memiliki lebih sedikit teman dekat, sedangkan wanita memiliki banyak teman dekat.
Pria kurang mempercayai, sedangkan wanita sering terlalu mempercayai.
Pria berbelanja karena kebutuhan, sedangkan wanita sering berbelanja demi kesenangan. [sumber tulisan]
ini kan cuman tulisan dah cuman penelitian, kalo ada yang gak setuju ya gak apa2, yang penting kita kan disini bisa berbagi, lo ada benernya ya syukur lo tidak ya sukurin loe
0 comments
Barangkali ada kekurangan dari tulisan ini silahkan tambahkan di kolom komentar untuk berdiskusi.